Rokan Hilir, (PP) – Bupati Rokan Hilir (Rohil), Afrizal yang biasa disapa Epi Sintong, SIP., M.Si menyayangkan statement Ketua KNPI Riau, Larsen Yunus yang dimuat di Media Online yang menuding Bupati Rohil kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 menggunakan fasilitas Negara.
Hal tersebut terkait postingan Bupati Rohil di akun Media Sosial Facebook nya saat menemui Wali Kota Medan, Bobby Nasution untuk melakukan koordinasi rencana kunjungan Calon Wakil Presiden, Gibran Rakabuming ke Bagansiapiapi, Kabupaten Rohil.
Bupati menilai, pernyataan Ketua KNPI Riau yang dimuat di beberapa Media Online itu berlebihan, bahkan ngawur. Sebab, kata Bupati, Ketua KNPI Riau mengeluarkan statement hanya berdasarkan unggahan Foto di Media Sosial (Medsos).
“Pertemuan antara Bobby Nasution selaku tim Pemenangan Prabowo-Gibran bersama saya selaku Ketua DPD ll Partai Golkar Rohil, adalah hanya sebatas koordinasi untuk membahas kunjungan ke Kabupaten Rohil,” tegas Bupati Epi Sintong kepada Awak Media. Jum’at (05/01/2024).
Sementara beberapa orang pejabat Eselon Il Pemkab Rohil saat itu, juga melakukan kunjungan lain membahas kerjasama antar Pemerintah Daerah bersama Pemkot Medan.
Bahkan, lanjut Bupati, dirinya tidak ada menggunakan atribut Partai saat melakukan pertemuan. Seluruh biaya keberangkatan juga ditanggung secara mandiri.
“Jadi aturan mana yang kita langgar, saya minta Ketua KNPI Riau belajar lagi aturan Pemilu. Sehingga tidak membuat statement sembarangan dan tanpa dasar di Media,” tegas Bupati.
Apalagi, tambah Bupati, statement yang tanpa dasar akan menjadi konsumsi publik dan akan menjadi penilaian buruk bagi masyarakat awam.
Ditambah lagi, kata Bupati, Ketua KNPI itu juga menuding dirinya telah beberapa kali melakukan hal-hal yang sangat fatal seperti dugaan keterlibatan kasus jual beli Jabatan, permintaan uang dari para Pengusaha hingga kasus Dinasti Politik.
“Semua tidak ada sangkut paut nya dan tidak terbukti. Jadi sekali lagi saya ingatkan agar Ketua KNPI Riau itu banyak belajar lagi agar tidak sembarangan dalam memberikan statement yang dapat berakibat fatal,” pungkasnya. ***
Sumber: Rilis
Editor: Heni